Mewarna Citra Nira Ambarawa, Restorasi Palagan dan Peresmian Patung Proklamator di Karangjati
 (1).jpg)
Palagan Ambarawa, 1 Juni 2025 – Upaya menghidupkan kembali nilai sejarah dan seni di Kota Ambarawa terwujud dalam restorasi Monumen Palagan Ambarawa dan pendirian patung “Sang Proklamator” Republik Indonesia, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, di Karangjati. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian acara bertajuk “Mewarna Citra Nira Ambarawa” yang berlangsung sejak Februari 2025.
Restorasi Palagan Ambarawa secara resmi diserahkan oleh kelompok seni Hanoman Art kepada Pemerintah Kabupaten Semarang, diterima langsung oleh Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H. Dalam momen yang sama, turut diresmikan patung Sang Proklamator yang akan menjadi ikon baru di kawasan Karangjati, Kecamatan Bergas. Patung perunggu dengan tinggi total 7 meter itu menjadi simbol sumbangsih masyarakat melalui Hanoman Art dalam upaya menjadikan Kabupaten Semarang khususnya Ambarawa sebagai destinasi wisata sejarah. Momen peresmian patung yang bertepatan dengan diperingatinya hari lahirnya Pancasila menjadikan peresmian ini pun memiliki makna yang mendalam.
Sebelumnya rangkaian acara Mewarna Citra Nira Ambarawa diawali dengan proses restorasi yang dimulai pada 4 Februari hingga 3 Maret 2025. Kemudian dilanjutkan dengan kirab patung dr. Tjipto Mangunkusumo pada 4 Maret 2025, serta lomba lukis On The Spot (OTS) 2 yang diikuti oleh para perupa dari Jawa dan Bali pada 23-25 Mei 2025. Dalam acara ini juga dipamerkan 20 karya terbaik dari ajang OTS 1 dan 2.
Bupati Semarang mengucapkan terimakasih kepada kelompok seni Hanoman Art yang telah menghibahkan patung dan membantu pengerjaan restorasi museum Palagan Ambarawa. “Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Bapak Adi Nugroho beserta keluarga besar Hanoman Art yang telah ikhlas menghibahkan patung Soekarno-Hatta dan membantu restorasi Museum Palagan Ambarawa”, ucap Bupati dalam wawancara dengan awak media.
Bapak Adi Nugroho, mewakili Hanoman Art menjelaskan alasan persembahan patung ini adalah wujud kepedulian dari masyarakat. “Alasannya yang jelas kita sebagai anak bangsa, peduli. Karena di Jalan Soekarno-Hatta tidak ada monumen sebagai ikon”, jelasnya.
Kegiatan peresmian dimeriahkan oleh pertunjukan seni yang dipentaskan di pelataran Monumen Palagan Ambarawa, berlatar belakang tugu monumen dan dinding relief menjadikan pertunjukan ini kental dalam balutan nuansa seni, budaya dan sejarah. Pertunjukan seni yang ditampilkan adalah gabungan dari seni tari tradisional, musik tradisional, wayang kulit, hingga musikalisasi puisi ke dalam satu pertunjukan sendratari bertajuk Hanoman Kromojati. Pertunjukan ini mencerminkan kekayaan budaya dan semangat gotong-royong masyarakat Ambarawa dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya. (RDK)
Dilihat : 158 Kali