Bawaslu Melaksanakan 1.927 Pencegahan Pelanggaran
.jpg)
Mewujudkan aksi 3 (tiga) yaitu rembuk stunting sesuai 8 (delapan) Aksi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi, pemerintah Kabupaten Semarang menggelar Rembuk Stunting di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran pada Senin (10/3) lalu.
Bertajuk Rembuk Stunting Kabupaten Semarang 2025, acara ini dibuka langsung oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha, yang mengapresiasi kinerja dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Semarang. Diharapkan kedepannya TPPS juga bersinergi dengan program pusat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).
Turut hadir dalam kegiatan ini Plt. DP3AKB Kabupaten Semarang, Dwi Saiful Noor Hidayat, SKM, MM, Kepala Bapperida Kabupaten Semarang Muhammad Muslih, S.E, M.M., Camat se-Kabupaten Semarang,serta perwakilan dari berbagai instansi, organisasi, dan pemangku kepentingan terkait.
Dalam paparannya, Ketua TPPS Kabupaten Semarang, sekaligus Wakil Bupati Semarang, Dra. Hj. Nur Arifah memaparkan pada tahun 2024 ada 185.371 keluarga sasaran dengan 22.022 keluarga risiko stunting, dari yang sebelumnya pada tahun 2023 terdapat 169.156 keluarga sasaran dengan 30.273 keluarga risiko stunting. Dimana keberhasilan turunnya 8.701 keluarga risiko stunting, merupakan kerja sama antara Puskesmas, dinas terkait, desa, TP PKK, OPD hingga masyarakat.
Dalam rembuk stunting tersebut ia juga menyampaikan agar pihak yang terlibat dalam susunan keanggotaan TPPS Kabupaten Semarang kedepan mampu melakukan konvergensi dalam perencanaan, implementasi, pemantauan dan evaluasi atas program yang mendukung implementasi penurunan stunting. (YL)
Dilihat : 9 Kali