Konsolidasi Tanah di Kaligawe Rampung, Bupati Berharap Bermanfaat Bagi Masyarakat
.jpg)
Ungaran, 5 Februari-Pemerintah Kabupaten Semarang terus berupaya menata kawasan kumuh melalui program konsolidasi tanah. Kegiatan terbaru berlangsung di Kaligawe, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, dengan dukungan Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, S.H., M.H., dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang, Budiono, A.Ptnh., M.H.
Pada tahun 2022, telah dilakukan konsolidasi tanah sebanyak 350 bidang untuk mendukung program Dana Alokasi Khusus (DAK) di kawasan kumuh Penawangan. Luas kawasan kumuh yang berkurang mencapai 3,87 hektare pada tahun 2022 dan 4,35 hektare pada tahun 2023. Tahun 2024, program ini difokuskan di kawasan kumuh Susukan seluas 8,52 hektare.
Sebelum penataan, kawasan ini memiliki infrastruktur minim dengan jalan sempit, kurangnya drainase, penyediaan air minum, pengelolaan sampah, sanitasi, serta sistem pengamanan kebakaran yang kurang memadai. Dengan anggaran Rp 21,6 miliar, beberapa pembangunan telah selesai, termasuk sertifikasi 250 bidang tanah, pembangunan 101 rumah baru, perbaikan 68 rumah, rehabilitasi 10 rumah terdampak, pembangunan jalan 2,2 km, penyediaan air minum, sanitasi, serta penerangan jalan umum.
Bupati Semarang menyampaikan terima kasih kepada Menteri ATR/BPN, Kementerian PUPR, Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah, dan Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Semarang yang telah memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) terintegrasi tahun 2024 sebesar Rp 21,6 miliar. Ia berharap program ini dapat berlanjut agar semakin meningkatkan ekonomi masyarakat. “Harapannya agar program ini dapat terus berlanjut sehingga semakin meningkatkan ekonomi masyarakat. Konsolidasi tanah ini juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kaligawe, Kelurahan Susukan, Ungaran Timur,” ujar Bupati.
Kepala Kantah Kabupaten Semarang menambahkan bahwa Kabupaten Semarang menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara BPN dan pemerintah daerah. “Kabupaten Semarang ini menjadi percontohan dengan adanya kolaborasi Pemda. Salah satu contoh yang menurut saya paling berhasil ya, di Kabupaten Semarang,” tuturnya. (RDK)
Dilihat : 38 Kali