Doa Bersama di Candi Gedong Songo : 1000 Takir dan Kembang Setaman Jadi Simbol Berkah
.jpg)
Dalam balutan tradisi dan kekhusyukan, pemangku budaya Gedong Songo bersama dengan tokoh-tokoh penghayat kepercayaan dari berbagai daerah di Jawa Tengah melaksanakan doa bersama di lingkungan Candi Gedong Songo. Mereka yang hadir, diantaranya adalah Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MKLI) dan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Paguyuban Noormanto (PKPN) Semarang dan Komunitas Perempuan Berkebaya Jawa (Perbawa).
Rangkaian acara yang bertajuk “1000 Takir Bunga Setaman dan Harumnya Gaharu dalam Lantunan Kidung Suci Mantra Rahayu Gedong Songo” ini, diawali dengan Kirab dari pelataran Candi Gedong Songo menuju Candi I. Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa oleh masing-masing tokoh lintas agama, melantunkan kidung dan mantra suci.
Komunitas Perempuan Berkebaya Jawa (Perbawa) yang turut ambil bagian dalam kegiatan ini tampak kompak dengan mengenakan kebaya berwarna putih dengan setelan batik saat berbaris dalam kirab dari pelataran menuju candi. Semangat dan rasa tanggung jawab moral menjadi alasan komunitas Perbawa untuk turut andil dalam acara yang berlangsung pada Minggu (27/10). “Tujuannya adalah untuk nguri-uri kabudayan, melestarikan takir dan tabur bunga sebagai wadah hubungan manusia dengan alam, dan menggaungkan kembali kebaya sebagai warisan budaya” tutur salah satu anggota Perbawa.
Takir sebagai simbol yang memiliki makna “Tatake Pikir” yang mengandung filosofi sebagai wadah hubungan manusia dengan alam yang selaras dalam mengarungi bahtera kehidupan. Sedangkan bunga setaman memiliki makna filosofi perbedaan, walaupun berbeda tetapi tetap indah dan senantiasa mendapat keharuman dan berkah dari leluhur. Tersirat dalam doa-doa yang disampaikan antara lain untuk memperoleh keselamatan dan keberkahan dalam hidup bagi masyarakat di sekitar Candi Gedong Songo khususnya dan bangsa indonesia pada umumnya. (RDK)
Dilihat : 71 Kali