Semarang - Menyambut bulan Ramadan, acara Garebek digelar di halaman Pasar Karangjati, Kabupaten Semarang. Setelah diarak berkeliling pasar, dua buah gunungan berisi hasil bumi diperebutkan warga. Meriah.
Gunungan tersebut berisi buncis, wortel, kacang panjang, brokoli dan aneka sayur mayur. Tak hanya itu, puluhan keranjang berisi sepatu, tas, buku, toples, panci dan perabot kebutuhan rumah tangga lain juga menjadi bahan rebutan dalam garebek Pasar Karangjati.
Tampak aparat kepolisian dan TNI ikut mengamankan acara ini. Sesaat, setelah Kepala Pasar Karangjati, Gatot Suwignyo, mengucap Basmalah, diikuti riuh warga yang mendekat ke arah keranjang dan gunungan.

"Semua pasti kebagian, tolong yang sudah dapat segera mundur. Biar bisa gantian, jangan saling dorong," tegas Gatot dari panggung kehormatan Grebek Pasar Karangjati, Selasa (23/4).
Ditemui awak media usai memimpin Garebek Pasar, Gatot mengaku lega acara berjalan lancar. Ia berharap kegiatan ini terus bertahan dan masyarakat tetap antusias mengikuti Garebek Pasar.

"Ya alhamdulillah, lancar. Ini adalah cara kami untuk menyanbut Ramadan sekaligus menunjukkan eksistensi kepada masyarakat, bahwa pasar rakyat masih ada dan selalu siap melayani," tegas Gatot.

Salah seorang warga yang ikut berebut gunungan, Farida mengaku puas dengan hasil yang ia peroleh dari acara itu.

"Ini tadi dapat sayur dan hiasan dinding. Sayur bisa dimasak, hiasan untuk dipajang. Ini berkah, amal dari para pedagang pasar," ungkap Farida.

Menurut Kabid Pasar Diskumperindag, Imum, Tradisi Grebek Pasar Karangjati adalah agenda rutin dari Diskumperindag Kabupaten Semarang. Ia menambahkan jika agenda Grebek Pasar juga dilakukan di beberapa Pasar di Kabupaten Semarang.

"Selain pasar Karangjati, ada juga di Pasar Ungaran, Sumowono, dan Babadan. Kami terus berupaya supaya eksistensi pasar tetap ada, Garebek Pasar ini cara pedagang bersyukur atas rejeki yang diberikan setahun lalu," tandas Imum.
(sip/sip)