SUMOWONO SIAPKAN “SATE TUMIS” ATASI KEMISKINAN
DISKOMINFO-SUMOWONO : Jumlah warga kurang mampu di Kecamatan Sumowono yang masih banyak menjadi perhatian utama dalam penyusunan rencana pembangunan tahun 2020. Bahkan, telah disiapkan program percepatan yang diberi nama “Satu Tekad Turunkan Kemiskinan” atau disingkat “SATE TUMIS”. Menurut Camat Sumowono Suharnoto, pengentasan warga kurang mampu dan pengurangan angka pengangguran masih menjadi perhatian program pembangunan 2019 dan rencana tahun 2020 mendatang. Program percepatan terutama pembangunan infrastruktur antar desa menjadi usulan utama untuk mendorong pergerakan ekonomi warga. “Banyak usulan pembangunan jalan antar desa guna mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Ini dapat berdampak pada kesejahteraan warga,” terang Suharnoto saat menyampaikan paparan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Sumowono di aula Kantor Camat Sumowono Lantai II, Rabu (6/2) siang.
Hadir pada acara itu Bupati Semarang H Mundjirin, pimpinan perangkat daerah, forkompimcam, para kepala desa dan tokoh masyarakat Sumowono.
Saat sambutan, Bupati H Mundjirin menghargai langkah percepatan penurunan angka kemiskinan yang digagas Camat Sumowono. “Isu ekonomi masih menjadi perhatian utama perencanaan pembangunan 2020. Nantinya akan diterapkan target penurunan angka kemiskinan rata-rata lima persen di tiap desa atau kelurahan,” terangnya.
Bupati juga mengingatkan para kepala desa untuk menjalin koordinasi dengan kepala desa sekitar saat membangun infrastruktur jalan. Menurutnya, akan lebih membawa manfaat luas jika diterapkan pola ruas tuntas. Yakni peningkatan mutu ruas jalan di satu desa dapat tersambung dengan program yang sama di desa sekitarnya. Kondisi itu diyakini dapat mendorong percepatan roda perekonomian warga.
Camat Sumowono Suharnoto menambahkan beberapa kendala dihadapi saat pelaksanaan program pembangunan. Diantaranya jumlah warga kurang mampu yang masih banyak, tingginya angka pernikahan dini, perilaku hidup sehat yang masih rendah, Suharnoto juga menyebut sektor pendidikan di Sumowono juga masih perlu didongkrak. Salah satunya dengan pembangunan SMA atau SMK negeri di wilayah perbatasan itu. “Model zonasi sekolah menjadikan Sumowono masuk lingkup sekolah menengah di lingkungan Limbangan Kabupaten Kendal. Jaraknya cukup jauh. Jadi, memang Sumowono perlu ada SMA atau SMK negeri,” pintanya.(*/junaedi)
Dilihat : 921 Kali