TMMD SENGKUYUNG KABUPATEN SEMARANG PERBAIKI 8 RTLH
DISKOMINFO-BANCAK : Sebanyak delapan rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Boto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang menjadi sasaran kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa ((TMMD) Tahap I tahun 2019 di wilayah Kodim 0714. Menurut Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0714 Kapten Infanteri Ramdani Fitriadi, kegiatan TMMD akan berlangsung selama sebulan dengan pelaksana dari personel TNI, Polri, Pemkab Semarang, mahasiswa dan masyarakat setempat. “Total dana rehab RTLH sebesar Rp 80 juta,” terangnya saat laporan pada upacara pembukaan TMMD Sengkuyung I tahun 2019 di lapangan Desa Boto, Bancak, Selasa (26/2) siang.
Pembukaan kegiatan TMMD ditandai dengan penyerahan peralatan kerja dan pemukulan gong oleh Bupati Semarang H Mundjirin. Hadir pada acara itu para anggota Forkompimda, pimpinan SKPD dan undangan lainnya.
Ditambahkan oleh Pasiter, disamping perbaikan RTLH, sasaran fisik lainnya adalah betonisasi jalan sepanjang seribu meter dengan lebar tiga meter. Jalan itu akan memperlancar kegiatan perekonomian warga karena menghubungkan Dusun Gunung dan Dusun Penggung. Selain itu juga akan dilakukan kegiatan non fisik berupa berbagai kegiatan penyuluhan. Diantaranya tentang kewirausahaan, wawasan kebangsaan, pengeloloaan sampah, bahaya narkoba dan ketahanan pangan. “Sumber dana berasal dari APBD Provinsi Jateng dan APBD Kabupaten Semarang dan dari Baznas senilai total Rp 519.650.000,oo,” tambahnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan inspektur upacara Bupati Semarang H Mundjirin  mengatakan TMMD menjadi salah satu cara untuk merawat dan mengikat kebersamaan dan kegotongroyongan antara masyarakat TNI. Hal itu menurut Gubernur penting untuk mengatasi berbagai persoalan kebangsaan. “Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat melalui TMMD inilah menjadi kekuatan luar biasa untuk memajukan desa dan mendayagunakan potensi sserta mengatasi berbagai permasalahan masyarakat,” tegas Gubernur.
Diakuinya, berdasarkan data BPS per September 2018, mayoritas penduduk miskin di Jawa Tengah tinggal di pedesaan. Yakni sebanyak 2,15 juta atau 55,6 persen dari total warga miskin Jawa Tengah sebanyak 3,87 juta jiwa. Karenanya, Pemprov Jateng bersama Pemerintah Kabupaten/Kota terus memfokuskan program penanggulangan kemiskinan di pedesaan melibatkan lintas sektoral.
Pada bagian lain sambutan, Gubernur juga mengharapkan TMMD dapat menjadi sarana menggelorakan semangat kolektifitas dan persatuan seluruh elemen masyarakat. Termasuk didalamnya menyisipkan program kegiatan yang menggugah semangat kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme.
Pada kesempatan itu pula, Bupati H Mundjirin menyerahkan berbagai bantuan kepada warga masyarakat. Diantaranya bantuan 10 ribu bibit ikan nila kepada kelompok tani Ulam Jaya Desa Boto, 300 bibit tanaman penghijauan dan sebuah kursi roda kepada seorang warga berkebutuhan khusus.(*/junaedi)
Dilihat : 1686 Kali