Pemkab Semarang Terima 465 Mahasiswa KKN-UNW
Ungaran : Sebanyak 465 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran periode ke-III yang dipimpin langsung Rektor UNW Ungaran Prof Dr Subyantoro MHum, Selasa (30/7) pagi diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang Drs Gunawan Wibisono MM (atau akrab dipanggil pak Sony) di Halaman Kantor Bupati Semarang di Ungaran. Sambutan awalnya Sekda Sony menyampaikan yel-yel, semangat pagi! “Pagi, ”jawab peserta KKN. Sekda mengulang serta mencontohkan, semangat “pagi! Pagi! Pagi!” sebut Sony. Selajutnya Sekda menyebut lagi, semangat pagi!!! “Pagi!… pagi!…pagi! …,” jawab peserta KKN dihadapan Sekda dengan penuh riang. Selanjutnya Sekda menyebut lagi yel-yel, “Universitas Ngudi Waluyo!” sebutnya “Luar biasa,” sambut peserta KKN dihadapan Sekda dengan penuh semangat bertepuk tangan. ”Terima kasih,” jawab Sekda dengan semangat juga. Dengan KKN yang sebanyak 465 di Kabupaten Semarang saat ini mungkin baru bidang study kesehatan keseluruhan, “ kata Sekda Sony mewakili Bupati Semarang). Untuk itu Saya mengucapkan terima kasih, karena Universitas Ngudi Waluyo ini ya punya nya Kabupaten Semarang. “Jadi kalau memang ber-KKN di Kabupaten Semarang juga tepat, dan juga seharusnya. Kami mengapresiasi mendukung sekali program ini di Kabupaten Semarang dipilih di kecamatan Tengaran, kecamatan Susukan dan kecamatan Kaliwungu, kata Sony. Lebih lanjut dikatakan, pemerintah kabupaten semarang (Pemkab Semarang) menerima dari pelaksanaan KKN untuk Tahun 2019 ini. “Kami hanya titip adik-adik sekalian peserta KKN, tentunya kabupaten semarang sejak awal Pemkab Semarang (Bupati) terus mendorong bagaimana derajat di Kabupaten Semarang ini menjadi lebih baik,” ujar Sekda. Sejak tahun 2010 beliau menjabat sebagai Bupati sampai dengan hari ini, “kata Sekda, alhamdulillah beberapa indikator kemajuan derajat kesehatan di masyarakat juga semakin meningkat, semangkin baik. Tingkat harapan usia di Kabupaten Semarang sudah mencapai 4%, mungkin termasuk 5 besar di Jawa Tengah. Stunting Lebih lanjut Sekda Sony menyampaikan, bayi yang tumbuh kembangnya tidak sebagaimana yang diharapkan atau biasa dikenal dengan stunting ini masih cukup banyak di Kabupaten Semarang. Oleh karena itu tentunya dengan dukungan adik-adik sekalian bekerjasama dengan semua pihak yang ada di lapangan, terutama ada di Dinas Kesehatan, Tim Penggerak PKK, Kades, dan seluruh yang ada, bisa ajak kerjasama/digerakkan bersama-sama melalui kemampuan analisa saudara yang sudah dibekali teknik kemampuan, untuk bisa mendeteksi permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah KKN. Sementara itu, Rektor UNW Prof Subyantoro dalam laporannya mengatakan KKN merupakan salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya bidang pengabdian masyarakat. “Disamping itu KKN merupakan wujud kepedulian UNW untuk berpartisipsi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mereka harus benar-benar mengimplementasikan ilmu skill, dan kemampuannya untuk berintegrasi dengan masyarakat pada konteks yang benar-benar ready di masyarakat,” sebut Rektor. Rektor Prof Subyantoro menyampaikan juga, ada image bahwa setiap KKN itu membawa uang dan proyek ke masyarakat, inilah yang mau kita hilangkan imagenya. “Mahasiswa menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi di masyarakat,” tandas Prof Subyantoro. Dikatakan lebih lanjut oleh Rektor, mahasiswa datang bersama dosen pembimbing survei ke masyarakat untuk melihat apa sesunguhnya masalah-masalah yang mereka hadapi. “Itulah yang kita angkat menjadi tema-tema atau menjadi masalah yang dipecahkan bersama-sama dengan masyarakat,” kata Rektor. KKN berbobot 3 SKS Praktek atau efektif selama ± 43 hari. “KKN yang dilaksanakan di Kabupaten Semarang merupakan KKN Lokasi, mahasiwa KKN wajib tinggal dan membaur dengan masyarakat selama pelaksanaan program kerja KKN,” sebut Prof Subyantoro. Rektor menjelaskan, ke-465 mahasiswa KKN yang diterjunkan di Kabupaten Semarang terdiri dari 98 laki-laki, dan 367 perempuan. Jumlah peserta KKN berasal dari prodi, S1 Keperawatan sebanyak 94 orang, S1 Kesehatan Masyarakat 22 orang, dan S1 Farmasi 31 orang, serta S1 Gizi sebanyak 28 orang. Sedangkan untuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan mendampingi sebanyak 18 Dosen. Dipaparkan oleh Rektor, mahasiswa KKN akan tersebar di 32 desa. Di Kecamatan Tengaran sebanyak 118 orang pada 8 desa, yakni, (1) Desa Barukan15 orang, (2) Desa Cukil 15 orang, (3) Desa Nduren 14 orang, (4) Desa Regunung 14 orang, (5) Desa Karang Duren 15 orang, (6) Desa Sruwen 15 orang, (7) Desa Sugihan 15 orang, dan (8) Desa Tengaran 15 orang. Untuk di Kecamatan Susukan sebanyak 185 orang, pada 13 desa, yakni : (1) Desa Badran 15 orang, (2) Desa Bakalrejo 15 orang, (3) Desa Gentan 15 orang, (4) Desa Kemetul 13 orang, (5) Desa Kenteng 15 orang, (6) Desa Ketapang 15 orang, (7) Desa Koripan 14 orang, (8) Desa Muncar 14 orang (9) Desa Ngasinan 15 orang, (10) Desa Sidoharjo 14 orang, (11) Desa Susukan 15 orang (12) Desa Tawang 14 orang, (13) Desa Timpik 14 orang. Sedangkan di Kecamatan Kaliwungu sebanyak 162 orang pada 11 desa yakni, (1) Desa Kaliwungu 14 orang, (2) Desa Jetis 14 orang, (3) Desa Mukiran 15 orang, (4) Desa Kener 14 orang, (5) Desa Kradenan 15 orang, (6) Desa Pager 15 orang, (7) Desa Papringan 15 orang, (8) Desa Rogomulyo, (9) Desa Payungan 15 orang, (10) Desa Siwal 15 orang, (11) Desa Udanwuh 15 orang. (Lks.)
Dilihat : 753 Kali